Nama : Khairunnissa
NPM : 1A113745
Kelas : ALH13
Matakuliah Ilmu Sosial Dasar di Kelas 1KA08
********************************************************************************
Pengertian Internalisasi Belajar dan Spesialisasi
NPM : 1A113745
Kelas : ALH13
Matakuliah Ilmu Sosial Dasar di Kelas 1KA08
Pengertian Internalisasi Belajar dan Spesialisasi
Internalisasi belajar dan Spesialisasi adalah Internalisasi adalah
proses peresapan pengetahuan ke dalam pikiran. Dalam proses ini, pengetahuan
eksplisit (kelihatan, biasanya dalam bentuk simbol dan kode) diubah ke dalam
bentuk tasit (tak kelihatan). Contoh internalisasi adalah membaca buku, cetak
maupun digital. Buku cetak tentu tak perlu dihadirkan dengan teknologi
informasi. Sedangkan buku digital atau elektronik memerlukan teknologi
informasi.
Proses Sosialisasi
Dalam setiap masyarakat akan dijumpai suatu proses pembelajaran
seorang individu dalam masyarakat tersebut, misalnya seorang anak mempelajari
nilai-nilai dan norma-norma tempat dia menjadi anggota suatu Masyarakat. Proses
ini disebut Sosialisasi. Sosialisasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses
Sosial yang terjadi bila seseorang menghayati dan melaksanakan norma-norma
kelompok tempat ia hidup sehingga akan merasa menjadi bagian darikelompok itu.
Dipandang dari sudut kepentingan individu, sosialisasi adalah suatu proses
sosial yang terjadi bila seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk
untuk berperilaku yang sesuai dengan perilaku kelompok sosialnya.
Individu dalam masyarakat dengan budaya yang berbeda akan
mengalami proses sosialisasi yang berbeda, karena proses sosialisasi itu banyak
ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan.
Ada beberapa tahap yang harus dilalui oleh seorang individu (anak)
dalam proses sosialisasi. Pada tahap awal seorang anak akan belajar dengan
lingkungan masyarakat terdekatnya yaitu ayah, ibu, kakak, kakek, atau neneknya
yang tinggal serumah. Dalam lingkungan ini si Anak belajar menanamkan segala
perasaan, emosi, dan sebagainya yang sesuai dengan kemampuan biologisnya dalam
kepribadiannya. Kemudian seiring dengan pertumbuhannya, si Anak mulai belajar
kebiasaan lain seperti cara makan, tidur pada saat yang tepat. Selanjutnya, si
Anak mulai mengenal lingkungan sosial yang lebih luas seperti tetangga, teman
bermain, dan sebagainya. Pada tahapan ini si Anak belajar emosi, perasaan, nafsu
yang dibutuhkannya, belajar aturan, dan pola tindakan yang umum
dalam lingkungan sosialnya.
Proses sosialisasi ini akan terus berlangsung sepanjang hayat si
Anak/Individu. Seorang Individu dalam kehidupan masyarakatnya akan selalu
belajar kebudayaan melalui proses-proses internalisasi, sosialisasi, dan
enkulturasi secara bersamaan.
Peranan
Sosial Pemuda di Masyarakat
Peranan sosial mahasiswa dan pemuda di masyarakat, kurang lebih
sama dengan peran warga yang lainnnya di masyarakat. Mahasiswa mendapat tempat
istimewa karena mereka dianggap kaum intelektual yang sedang menempuh
pendidikan. Pada saatnya nanti sewaktu mahasiswa lulus kuliah, ia akan mencari
kerja dan menempuh kehidupan yang relative sama dengan warga yang lain.
Secara tak sadar namun perlahan tapi pasti, para generasi muda
dihinggapi dengan idiologi baru dan perilaku umum yang mendidik mereka menjadi
bermental instan dan bermental bos. Pemuda menjadi malas bekerja dan malas
mengatasi kesulitan, hambatan dan proses pembelajaran tidak diutamakan sehingga
etos kerja jadi lemah.
Sarana tempat hiburan tumbuh pesat bak “jamur di musim hujan”
arena billyard, playstation, atau arena hiburan ketangkasan lainnya, hanyalah
tempat bagi anak-anak dan generasi muda membuang waktu secara percuma karena
menarik perhatian dan waktu mereka yang semestinya diisi dengan lebih banyak
untuk belajar, membaca buku di perpustakaan, berorganisasi atau mengisi waktu
dengan kegiatan yang lebih positif.
Peran pemuda yang seperti ini adalah peran sebagai konsumen saja,
pemuda dan mahasiswa berperan sebagai “penikmat” bukan yang berkontemplasi
(pencipta karya). Dapat ditambahkan disini persoalan NARKOBA yang dominan
terjadi di kalangan generasi muda yang memunculkan kehancuran besar bagi bangsa
Indonesia.
Pola
Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Pola dasar pembinaan dan pembangunan generasi
muda ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dalam Keputusan Menteri
Pendidikan dan
Kebudayaan nomor :
0323/U/1978 tanggal 28 Oktober 1978. Tujuannya agar semua pihak yang turut
serta dan berkempentingan dalam penangnanannya benar-benar menggunakannya
sebagai pedoman sehingga pelaksanaannya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu serta
dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi
muda disusun berlandaskan:
1. Landasan Idiil :
Pancasila
2. Landasan
Konstitusional : UUD 1945
3. Landasan
Strategi : Garis – Garis Haluan Negara
4. Landasan
Histories : Sumpah Pemuda dan Proklamasi
5. Landasan
Normatif : Tata nilai ditengah masyarakat.
Motivasi asas pembinaan dan pengembangan
generasi muda pertumpu pada strategi pencapaian tujuan nasional, seperti yang
disebutkan dalam pembukaan UUD 1945 alinia IV.
2
Pengertian Pokok Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda
Pengertian pokok pembinaan dan pengembangan Generasi Muda ada dua
yaitu :
Generasi Muda sebagai
Subyek
Generasi Muda subyek adalah mereka yang telah dibekali ilmu dan
kemampuan serta landasan untuk dapat mandiri dalam menyelesaikan
masalah-masalah yang dihadapi bangsa, dalam rangka kehidupan berbangsa
bernegara serta pembangunan nasional.
Generasi Muda sebagai
Obyek
Generasi Muda Obyek adalah mereka yang masih memerlukan bimbingan
yang mengarah kan kepada pertumbuhan potensi menuju ke tingkat yang maksimal
dan belum dapat mandiri secara fungsional di dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara serta pembangunan nasional.
Tujuan Pokok Sosialisasi
Tujuan sosialisasi ada 4 yaitu:
1. Memberikan ketrampilan terhadap seseorang agar mampu
mengimbangi hidup bermasyarakat.
2. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif.
3. Membantu mengendalikan fungsi – fungsi organic yang dipelajari
melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4. Membiasakan diri dengan berprilaku sesuai dengan nilai – nilai
dan kepercayaan pokok yang ada dimasyarakat.
Pengertian
Perguruan dan
Pendidikan
Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan dengan penuh kesadaran
dan terencana (bertahap) dalam meningkatkan potensi diri peserta didik dalam
segala aspeknya menuju terbentuknva kepribadian dan aólaq mulia dengan
menggunakan media dan metode pembelajaran yang tepat guna melaksanakan tugas
hidupnya sehingga dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang
setinggi-tingginya.
Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan
tinggi. Peserta didik perguruan tinggi disebutmahasiswa, sedangkan tenaga
pendidik perguruan tinggi disebut dosen.
Menurut jenisnya perguruan tinggi dibagi menjadi 2 :
1. Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang
pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh negara
2. Perguruan tinggi swasta, adalah perguruan tinggi yang
pengelolaan dan regulasinya dilakukan oleh swasta
Cara
Pengembangan Potensi Generasi Muda
• Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang
dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
• Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan
mengembangkan kemampuannya.
• Pengendalian fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui
latihan-latihan mawas diri yang tepat.
• Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan
kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat
umumnya.
Alasan
Untuk Berkesempatan Mengenyam Pendidikan Tinggi
Mengapa semua individu khususnya di Indonesia wajib mengenyam
pendidikan selama 12 tahun? maka jika tidak, akan terjadi akibat seperti
Pengangguran Semakin Banyak, Generasi Muda tidak ada, perampokan, pembunuhan
dan lain sebagainya. (Menakutkan bukan) faktor: hanya karena pendidikan
yang mahal. Syukurlah pemerintah punya program sekolah gratis selama 9 tahun,
“itu setahu saya karna saat SMA saya masih bayar”. Jadi kesimpulannya mengapa
individu harus mengenyam pendidikan adalah karna setiap individu
harus sekolah Minimal selama 12 tahun agar disaat seseorang beranjak dewasa,
seseorang itu dapat bermanfaat sebagai pemuda yang aktif didalam lingkungan
masyarakat dan akan menjadi Generasi Penerus yang akan menjadi Pemimpin yang
baik mengerti rakyat dan memajukan bangsa ini ke arah yang lebih baik.
Pendapat Mahasiswa
Pemuda adalah generasi penerus bangsa dan penentu
masa depan sebuah bangsa. Tetapi, para pemuda masa sekarang memiliki masalah
yang selalu dialami oleh setiap generasi dalam hubunganya dengan generasi yang
lebih tua. Masalah yang dialami biasanya berhubungan dengan nilai-nilai dalam
masyarakat.
Generasi Muda juga harus dikembangkan dengan berbagai
cara, salah satunya dapat Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata
nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada
masyarakat umumnya. Jadi bias disimpulkan bahwa Peran strategis pemuda dalam
pembangunan nasional sangatlah penting.
Referensi
0 komentar :
Posting Komentar