Nama : Khairunnissa
NPM : 1A113745
KELAS : 4KA37
********************
MANUSIA DAN CINTA KASIH
1. Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwa
Darminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada),
ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih
artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan, dengan
demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga kata kasih memperkuat
rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka
(sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasih.
Walaupun cinta kasih memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan kelurga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhanya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ichlas, mengikuti perintahNya, dan berpegang teguh pada syariatNya.
Walaupun cinta kasih memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan kelurga dan pemeliharaan anak, hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhanya sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ichlas, mengikuti perintahNya, dan berpegang teguh pada syariatNya.
Pengertian tentang cinta dikemukakan juga oleh Dr. Sarlito
W. Sarwono, dikatakan bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu: keterikatan.
Keintiman, dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan adalah
adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau
pergi dengan orang lain kecuali dengan dia, kalau janji dengan dia harus
ditepati. Unsur yang kedua adalah keintiman yaitu adanya
kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukan bahwa antara anda dengan
dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti
bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau
sebutan, sayang dan sebagainya.Makanminum dari satu
piring, cangkir tanpa rasa risi, pinjam meminjam baju, saling memakai uang
tanpa rasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia dan
lain-lainya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin
membelai dan dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu, adanya
ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang,dan seterusnya. Cinta tingkat
tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah.
Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak,
saudara, suami / istri dan kerabat. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang
lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta, dan tempat tinggal.
2. Cinta Menurut Ajaran Agama
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakan diri
dalam berbagai bentuk kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri,
kadang-kadang mencintai orang lain atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau
Allah dan Rasulnya,berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab
suci Al-Qur`an.
A. Cinta Diri
Cinta ini erat kaitannya dengan dorongan
menjaga diri, manusia senang untuk tetap hidup, mengembangkan potensi dirinya,
dan mengaktualisasikan diri. Ia mencintai segala sesuatu yang mendatangkan
kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia akan membenci segala sesuatu yang menghalanginya
untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri, Ia juga membenci segala
sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit, dan mara bahaya.
B. Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan keserasian dan
keharmonisan dengan manusia lainnya tidak boleh tidak ia harus membatasi
cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Hendaknya ia menyeimbangkan
cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain, bekerja
sama dengan memberi bantuan kepada orang lain. Oleh karena itu, Alloh ketika
memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri, seperti yang
tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan dan usahanya
yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya dalam
memberikan sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung
memberi pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan
dalam cintanya kepada diri sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala itu
adalah dengan melalui iman menegakan shalat, memberikan zakat, bersedekah
kepada orang-orang miskin dan tak punya, dan menjauhi segala larangan Allah.
Keimanan yang demikian ini akan bisa menyeimbangkan antara cintanya kepada diri
sendiri dan cintanya kepada orang lain. Dengan demikian akan bisa merealisasikan
kebaikan individu dan masyarakat.
C. Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual sebab yang bekerja
dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan
istri, ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga.
D. Cinta Kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin
oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si Ibu dengan
anak-anaknya maka para ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan
bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan melainkan
dorongan psikis. Dorongan ini nampak jelas dalam cinta bapak kepada
anak-anaknya, karena barsumber dari kesenangan dan kegembiraan
baginya sumber kekuatan dan kebanggaan dan merupakan faktor penting bagi
kelangsungan peran bapak dan kehidupan tetap terkenangnya dia setelah meninggal
dunia.
E. Cinta Kepada Allah
Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan
kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentu seni sesuai dengan kemampuan
dan bakatnya.
3. Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada
Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia
kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.Hal ini
ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti , nilai dan makna
kehidupan yang sebenarnya.
Cinta kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi
seluruh alam semesta,menduduki peringkat kedua setelah cinta kepada Allah. Ini
karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku,
moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya. Seorang mukmin yang
benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang
menanggung derita dakwah Islam, berjuang dengan penuh segala kesulitan sehingga
Islam tersebar di seluruh penjuru dunia, dan membawa kemanusiaan dari
kekelaman, kesesatan menuju cahaya petunjuk.
4. Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia
karangan W.J.S.Porwadarminta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau
perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang
merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari
cinta. Percintaan muda-mudi (pria-wanita) bila diakhiri dengan perkawinan, maka
didalam rumah tangga keluarga muda itu bukan lagi bercinta-cintaan, tetapi
sudah bersifat kasih mengasihi atau saling menumpah kankasih sayang. Dalam
kasih sayang sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggung
jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling
terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.Bila salah
satu unsur kasih sayang hilang, misalnya unsur tanggung jawab, maka retaklah
keutuhan rumah tangga itu. Kasih sayang yang tidak disertai kejujuran,
terancamlah kebahagian rumah tangga itu.
5. Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan
simpati yang akrab.kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan
wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan
pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Filusuf Rusia
dalam bukunya makna kasih mengatakan “jika seorang pemuda jatuh cinta pada
seorang gadis secara serius, ia terlempar keluar dari cinta diri, Ia
mulai hidup untuk orang lain”. Pernyataan ini dijabarkan secara indah
oleh William Shakespeare dalam kisah “Romeo dan Juliet”, bila di
Indonesia kisah” Roro Mendut dan Prono Citro”
6. Belas Kasihan
Dalam cinta
sesama ini dipergunakan istilah belas kasih, karena cinta disini bukan karena
cakapnya, kayanya, cantiknya, pandainya, melainkan karena penderitaanya.
Penderitaan ini mengandung arti luas. Mungkin tua, sakit-sakitan,
yatim piatu, penyakit yang dideritanya,dan sebagainya. Perbuatan atau sifat
menaruh belas kasihan adalah orang yang berakhlak, manusia mempunyai potensi
untuk berbelas kasihan. Masalahnya sanggupkah ia menggugah potensi belas
kasihnya itu. Bila orang itu tergugah hatinya maka berarti orang berbudi dan
terpujilah oleh Allah.
Cinta Kasih dan Keindahan
Cinta secara sederhana bisa dikatakan sebagai perpaduan antara
rasa simpati dua makhluk yang tidak hanya terbatas antara wanita dan pria.
Cinta juga dapat diibaratkan sebagai seni. Cinta tidak lebih dari sekedar
perasaan yang menyenangkan, untuk mengalaminya harus terjatuh kedalamnya.
Berbicara soal manusia dan cinta tidaklah tabu lagi karena pada
masing-masing manusia pasti mempunyai naluri untuk mencapai cintanya, di mulai
dari cinta kepada Allah, Rasul, Orang tua dan sesamanya. Setiap manusia pasti
mengalami cinta dan kasih sayang merupakan bagian hidup manusia. Dan apabila
cinta dan kasih sayang itu berlebihan, maka akan timbul pemanjaan, jikalau
terjadi pemanjaan akan cenderung kurang baik karena pada umumnya imbas dan
kemanjaan menjadikan manusia sombong, pemboros, tidak soleh serta tidak
menghormati orang tua.
Cinta kasih atau cinta sesama manusia merupakan satu hal yang
pokok dalam kehidupan kita, kata cinta itu suci dari yang suci oleh karena itu
kita benar-benar menjaga yang namanya cinta baik sesama mansuia atau yang
lainnya. Namun kenyataannya, pada era globalisasi ini sudah banyak terjadi
masyarakat-masyarakat yang sudah tidak mengerti lagi akan makna cinta malah
yang ada hanya salah pengertian.
Hakikat cinta kasih yaitu : cinta boleh jadi merupakan suatu
istilah yang sulit untuk dibatasi secara jelas. Kendati pun demikian, sulit
juga untuk diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan
hidup manusia yang cukup fundamental. Begitu fundamentalnya sampai-sampai
membawa Victor Hago, seorang punnjagga terkenal, pada satu kesimpulan bahwa
mati tanpa cinta sama halnya dengan mati dengan penuh dosa.
Cinta memang sangat erat terpaut dengan kehidupan manusia. Tidak
pernah terlintas pun orang berpikir bahwa cinta itu tidak penting. Mereka haus
akan cinta. Kendati pun demikian, hampir setiap orang tidak pernah berpikir
tentang apa dan bagaimana cinta itu. Padahal berpikir tentang apa dan bagaimana
cinta itu dapat diibaratkan sebagai suatu seni yang sebagaimana bentuk seni
lainnya sangat memerlukan pengetahuan dan latihan untuk bisa menggapainya.
Cinta pun takkan pernah lepas dari keindahan, karena keindahan
itu setiap harinya dialami dan dinikmati oleh manusia. Semakin tinggi
pengetahuan seseorang, maka semakin besar pula hasrat dan keinginan seseorang
untuk menghargai cinta dan keindahan, penghayatan arti dan fungsi keindahan itu
dapat memperluas wawasan, pandangan, penalaran dan persepsi seseorang tentang
cinta dan keindahan.
Sumber:
0 komentar :
Posting Komentar